15 Maret 2012, hari keempat. Yay ! Sudah melalui empat hari
dan saya masih disini, masih konsisten dan semangat untuk #NoComplaintWeek.
Setelah 3 hari, hari keempat ini rasanya lebih ringan dari
keluhan-keluhan. Hal-hal kecil seperti kepanasan, nunggu teman yang ngaret,
atau nunggu antrian di kantor kecamatan demi photo session E-KTP, ataukah
creambath kemahalan untuk kantong PNS pun sudah bisa terganti dengan cengiran
hepi.
Cobaan datang setelah malam hari. Wisata kuliner bersama
sepupu. Karena kita datangnya cuma berdua, sementara di meja sebelah rame-rame.
Jadilah kita digodain. Si teman cewe malah nyisir rambut dengan cueknya
menghujani serabi keju coklat kita yang masih separuh dengan berbagai organisme
biotik dan anbiotik yang hidup
dikepalanya. Berhubung sepupu tahu saya lagi ikutan #NoComplaintWeek, jadinya
kita berdua cuma saling pandang tanpa ekspresi. Ya sudahlah, kali ajah si cewe lagi
pengen tampil kece depan gebetan. Kita pikirnya gitu ajah.
Nah, berhubung lagi sama sepupu, maka lancarlah cerita dan
tanpa sadar mulai deh keluar curhatan. Dan upss… saya ingat kalo lagi #NoComplaintWeek.
“Tuhh kannn… kamu jadi “penggagal” #NoComplaintWeek saya.” Sepupu saya jawab “Bagus
dong, artinya saya jadi “penggangu” biar “iman” kamu tambah kuat. Artinya self
control saya lebih bagus dari kamu”.
Sepanjang jalan pulang, saya berpikir. Selama tiga hari
berhasil untuk #NoComplaintWeek mungkin karena saya cenderung beraktivitas
secara individualis. Kurang berinteraksi
sama orang-orang. Makanya cobaannya juga dikit. Giliran ada kesempatan untuk
curhat dan mengeluh, keluar dehh semua keluhan. Saya bisa menahan diri karena tidak ada tempat
untuk mengeluh, dan giliran ada temen untuk mengeluh, keluar deh semuanya.
Kesimpulan untuk hari ini, mengeluh bisa terjadi karena ada kesempatan. Jadi
bagaimana caranya saya mengontrol diri supaya keluhan saya itu tidak ngebawa
dampak negatif buat orang lain terlebih buat diri sendiri. Kalau bisa sih ga
ngeluh sama sekali. Soalnya, keluhan itu rasa-rasanya kaya penyakit. Bisa
nular. Jadi kalo saya ngeluh bisa jadi temen ngobrol saya ikutan ngeluh,kaya
kata sepupu saya tadi, kalo self controlnya kurang. Curhat mungkin hak asasi yah,
tapi harus pinter-pinter biar curhat itu bisa menjadi sarana mengeluh positif
yang menghasilkan jalan keluar. Itu yang saya pelajari dari insiden serabi
tadi.
Hmm.. Seneng deh #NoComplaintWeek bisa ngajarin banyak
hal-hal yang sebelumnya tidak saya sadari. Sekian untuk hari ini. Mudah-mudahan
besok bisa lebih baik lagi. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar