Kamis, 18 Oktober 2012, pukul 21.41 WITA
Kostan Gelatik 16 di saat Palu diguyur hujan deras.
The story begins
dengan sedikit lelucon lucu dari mantan pacar. HAHA ! So, I text my boyfriend, no reply, and the little letter D on my phone
made throw something. Then I heard a slow knock knock on my door. I opened the
door and jeng jeng… MY BOYFRIEND IS
THERE, in his shortly pants and tiny T-Shirt, wet and cold.Terharu ? Pasti. My
boyfriend is thin but extremely handsome (okeh pacar, jangan lupa traktiran
steak-nya dobel yah karena plus pujian gini ;p), menerjang hujan deras
mendekati badai tengah malam begini, cuma buat dengar curhatan labil tidak
penting diriku yang hina ini. Klimaks already
? NOT YET !!!
This night,
kami duduk berhadap-hadapan. Dia duduk tepat di depanku. He told me so many things. Kata-kata penuh hiburan yang memabukkan.
Dia menguatkan saya, menghibur dan wiped
my tears. Dan hal luar biasa yang terjadi malam ini adalah, kami berdua
duduk, saling menggenggam tangan dan BERDOA BERSAMA.
Kami
berdoa bersama, memohon sedikit keajaiban dari Tuhan kami, untuk hubungan kami.
Memohon DIA yang empunya dunia ini memberikan restu untuk hubungan kami. Dan
sangat bahagia mendengar dia menyebut namaku dan namanya, JENNY dan ROY,
beriringan dalam satu doa.
Saya
bukanlah orang yang religius sampai saat saya bersama pacar. Dan saya menitikkan
air mata dengan derasnya (okeh this is embarrassing,
but whatever !) saat kami berdoa bersama. Saling menggenggam tangan,
seperti dua anak kecil yang sedang memohon ,meminta bahkan merengek sesuatu
kepada Bapanya, Memohon agar permintaan kecil kami dikabulkan sang pemilik alam
semesta.
Saya
selalu bertanya-tanya apa arti Gbus yang dikirimi oleh pacar setiap akhir BBM
ataupun sms-nya. Awalnya saya pikir mungkin pacar typo, hingga saya selalu membalas dengan Gbu too. Sampai siang
ini saya bertanya, Gbus itu apa ? Dan
ternyata jawabannya adalah God Bless US.
Tuhan memberkati KITA. Dia selalu membawa KAMI dalam doanya. :’)
Ini
adalah kali kedua kami berdoa bersama, pertama kali adalah saat makan malam
berdoa di kost-an dengan lauk sate ayam (okeh ini penting). Saling menggenggam
tangan mendoakan makanan kami. Lovely. He
always ask me to pray together when we have some lunch or dinner outsite,
tapi saya selalu menolak dengan alasan malu diliatin orang. But next time, I would not say no. I would
say okay !
Oh, I don’t know how to be grateful to
God for giving me this man, bersyukur sekali, berada dalam
hubungan seperti ini terasa sangat menenangkan. Seperti berpacaran dengan 3
orang, aku, dia dan Tuhan (walaupun Tuhan bukanlah seorang Orang). Sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Malam
ini, di saat di luar sana hujan masih turun dengan derasnya, saya dengan mata
sayup-sayup berusaha mengabadikan #momenberkilau saya bersama pacar malam ini.
Bukan sesuatu yang romantis, bukan sesuatu yang erotis, tapi sebuah momen yang
membahagiakan. Saya ingin mengabadikannya. Supaya besok, lusa, dan
bertahun-tahun dari sekarang, saya akan tetap ingat, doa kami malam ini, janji
kami malam ini, permohonan kami malam ini. Bagaimana kami menghadapi sebuah
cobaan dengan saling menggenggam tangan dan berdoa kepada Tuhan. Membisikkan
nama kami berdua dalam sebuah doa. Sebuah harapan dan kepercayaan dan
penyerahan diri untuk hubungan kami ke dalam tangan-Nya yang sudah menciptakan
kami berdua, mempertemukan kami.
Seperti
itulah. Hujan masih turun di luar sana dan saya sudah mengantuk. Namun saya
bahagia mengingat malam ini. Dan saya ingin kalian tahu, sepenggal momen
berkilau ini, agar kalian pun mencobanya bersama pasangan. Selamat malam dunia,
selamat malam Koko, thank you for loving
me.
“Masa
lalu akan selalu mengejar. Selalu. Kita hanya perlu berlari ke depan, lebih
kencang dari masa lalu yang mengejar. Hingga akhirnya kita terlalu jauh dan
masa lalu tak mampu lagi mengejar kita.” – Koko, menjelang 27 tahun. Pacar
Jenny.