Follow Me

Sabtu, 30 Juni 2012


Pursuit of Happiness (A Human Right to Be Happy and Pursue the Happiness)

It was at that time that I thought about Thomas Jefferson writing that Declaration of Independence. Him saying that we have the right to life, liberty, and the pursuit of happiness. And I thought about how he knew to put the 'pursuit' in there, like no one can actually have happiness. We can only pursue it.~ Christopher Gardner

Pernah nonton film “Pursuit of Happyness” ? Filmnya Will Smith dan anaknya Jaden Smith (anak kandung Will Smith). Film ini kisah nyata dari Chris Gardner, loh. Sinopsisnya ga usah diceritain, yah ? Nonton ajah filmnya bagus dan inspiratif.
Nah ! Quote di atas sendiri di kutip dari pidato Thomas Jefferson, presiden ketiga Amerika Serikat yang dikenal sebagai Pencetus Deklarasi Kemerdekaan sekaligus Founding Father of USA (selengkapnya silahkan Googling tentang beliau).
Terus terang, saya tidak tahu arti kata PURSUIT. Menurut kamus (yang entah pengarangnya siapa) Pursuit (pe’sju : ) 1 pengejaran; 2 pekerjaan. Sedangkan menurut Google Translate Pursuit artinya pengejaran. Sedangkan pursue (kk) berarti mengejar.
So, apa yang menarik ? Film Pursuit of Happyness dan pidato Thomas Jefferson ini, kurang lebih mengangkat topik bahwa semua orang berhak untuk bahagia.  Menjadi bahagia adalah hak asasi semua orang. Tidak terkecuali. Mau itu dia kaya, miskin, cacat, sempurna, janda, duda, gadis, jejaka, semua berhak untuk sebuah “Pengejaran Kebahagiaan” untuk hidupnya. Tidak seorangpun berhak untuk melarang ataupun membatasi kebahagiaan seseorang. Hak Asasi Manusia dimiliki oleh siapa saja, sepanjang ia bisa disebut sebagai manusia.
Saya sedikit unappreciated orang-orang yang memandang rendah tentang hak seseorang untuk bahagia. Saya pibadi pernah ngalamin. And guess what ? Itu justru jadi motivasi hebat untuk menjadi lebih baik. In the end, this person is the mostly one I thanking for.
In my very very humble opinion, kebahagiaan tidak pernah datang dengan sendirinya. Kita lahir pertama kali bahkan dengan tangisan yang identik dengan rasa sedih bukan dengan tawa atau senyuman (I dare to bet, ga ada bayi yang lahir sambil mesem-mesem ke bidan yang nolong dia brojol ke dunia) Kebahagiaan butuh usaha untuk mengejar. Karena kepasifan seseoranglah yang menimbulkan ketidakpuasaan akan dirinya, yang berujung of course ketidakbahagiaan. Ketika kita berusaha melakukan pengejaran untuk kebahagiaannya, disitulah kita belajar untuk menjadi bahagia. I repeat, this is my very very humble opinion.
No one can actually have happiness. We can only pursue it. J