Follow Me

Senin, 03 Oktober 2011

Love Letter Black and White


Dear kekasihku, 
Aku mencintaimu, tahukah kau ? Tapi aku hanya mencintai dua hal tentang dirimu. Hanya dua ! Aku hanya mencintai dua sisi tentangmu. Lainnya tidak. 

Dear kekasihku, 
Maukah kau mendengarkan aku ? Aku mencintaimu. Tapi hanya karena dua hal. Tidak lebih dan tidak kurang. Sama sekali tidak.

Dear kekasihku, 
Dengarkanlah aku. Aku mencintaimu karena dua hal. Hanya dua hal. Tidak banyak. Sama sekali tidak banyak.

Dear kekasihku dua hal itu adalah hitam dan putih .
Aku mencintai sisi hitammu, sisi terburuk yang ada dalam hidupmu. Sisi terhina yang ada dalam dirimu. Kekurangan terbesar yang tidak bisa kau elakkan. Sisi jahat terkelam yang ada dalam sudut hatimu.Sisi tergelapmu yang membenci aku. Ya, aku mencintai sisi hitammu, kekasihku.

Dear Kekasihku, 
Aku mencintai sisi putihmu, sisi terbaik yang tersirat dari hatimu. Sisi teragung dari pancaranmu. Dan sisi hatimu yang penuh mencintaiku. Sisi kelebihan yang membuatmu hebat di mataku.

Dear kekasihku
Aku hanya melihatmu dalam dua warna, hitam dan putih. Bagiku warna merah, kuning, hijau, biru dan lainnya hanyalah hiasan yang akan pudar ketika angin berhembus dan air menyapu. Warna lain hanyalah perhiasan, kekasihku. Perhiasan tentang kekayaan, ketampanan, kepandaian, dan lainnya. 

Dear kekasihku, 
Kuharap kau juga hanya mencintaiku dengan warna hitam dan putih yang sederhana itu. Hingga kita tidak usah lagi berselisih.Dan tetap menjadi cinta yang sederhana.

Dear kekasihku, 
Ini begitu sederhana, tapi percayalah ini hanyalah hitam dan putih yang kuharapkan bisa kau mengerti.


                                                                                                                       Dengan cinta,



                                                                                                                                      Kekasihmu.

Minggu, 31 Juli 2011

Hari Ini Setahun Yang Lalu

Awal yang baik untuk memulai adalah ketika ketika baru saja mengakhiri sesuatu. Bumi itu bulat. Demikian juga kehidupan. Seperti lingkaran. Ketika kita memutuskan untuk mengakhiri sesuatu, maka di situlah dimulainya awal yang baru. 

Hari ini setahun yang lalu adalah ketika saya memutuskan untuk mengakhiri beberapa hal dan memulai sesuatu yang baru. Mengakhiri sebuah 'hubungan yang istimewa" dan memutuskan untuk memasuki dunia nyata (re : dunia tanpa iming-iming duit ortu). Mengakhiri status sebagai mahasiswa dan atribut-atributnya. Kembali ke sebuah tempat yang selalu dapat saya sebut "RUMAH" . Hari ini setahun yang lalu, saya untuk pertama kalinya bertemu dengan seseorang yang sedikit banyak menginsipirasi tulisan ini :) . Nah, dari sinilah dimulainya beberapa cerita.

Setelah dan sesudahnya keputusan itu, saya memasuki dunia "kesendirian" dan mulai merasakan menjadi seseorang yang sibuk. bertemu dengan beberapa orang baru dan berteman, bergaul dan bekerja sama. Ada orang-orang yang baik, ada pula orang-orang yang.. entahlah. 

Pertama kalinya dalam hidup, saya merasakan pahitnya mencari sedikit penghidupan. Pulang malam dan sedikit penyakit, bertemu dengan orang-orang baru dengan segala kompleksitasnya dan belajar menjadi bagian dari kehidupan sosial yang ternyata sangat rumit. Mencoba memamahami orang lain dan istilahnya mentransfer ilmu :). 

Pertama kalinya merasakan hidup tanpa teman-teman yang selalu bisa diandalkan.  mencoba menemukan teman-teman baru di lingkungan yang baru. Tapi tidak semudah yang saya bayangkan. Tetapi selalu ada kebaikan yang bisa ditemukan pada akhirnya. Ada banyak teman yang "in need" namun selalu ada yang menunjukkan ketulusan. Percayalah.

Hari ini setahun yang lalu. Ada gundah, ada sedih, namun ada pula semangat. Saya tidak akan menyangka bahwa seseorang yang duduk di sudut yang tidak terperhatikan itu akan menjadi seseorang yang spesial pada akhirnya. Begitulah hidup bukan?? Kita tidak perlu menjadi pengatur akan hidup kita. Biarkan dia mengalir dan membawa kita pada arusnya. Biarkan kita di atasnya sebagai pengendali keseimbangan. Agar kita tidak terbawa arus, tetapi bertahan di atas arus.

Hari ini setahun yang lalu, saya tidak tahu sama sekali apa yang akan terjadi pada diri saya saat sekarang. Mengira-ngira pun saya tidak. Saya hanya memiliki mimpi tentang beberapa hal. Dan hari ini, saya memiliki beberapa pandangan yang berbeda tentang apa yang saya pikirkan setahun yang lalu.

Setahun berjalan dengan cepat bukan? Banyak hal yang terjadi dalam setahun. Banyak yang datang dan pergi. Banyak yang mengisi kehidupan entah tulus maupun dengan segala kepura-puraannya. namun pentingkah semua itu? 

Yah, segala sesuatu akan sampai pada akhirnya pada masanya. Dan ketika itulah saat yang tepat untuk kita memulai lembaran baru. Seperti lingkaran abadi yang akan tetap kembali pada awal ketika ketika kita berusaha untuk menemukan ujungnya.

Sekian untuk sekarang. Be loved. :)