Follow Me

Jumat, 23 November 2012

ABOUT LEAVING THE ZONA NY(AMAN)


Counting down to age 24. Make a very very brave decision to buy a RSSSSSS (you know what). I’ve been almost 2 years in this place. Kost-kost-an yang penuh dengan suka duka. Kostan yang (awalnya) bapak kostnya baik hati, kaga pernah nagih uang kost walopun sudah telat berhari-hari, dsb.. dsb… walaupun tempat ini tidak tanpa cela, tapi ini adalah salah satu zona ny(aman) buat saya. Banyak cerita di sini, mulai dari dapat teman baru, (Yessica, I miss u, darl… kecupp.. kecupp), makan siomay sekost-an, atau cerita panik tengah malam gara-gara kebakaran palsu, sampai tetangga gengges yang dicurigai entah germo entah teroris entah apa yang akhirnya diusir secara paksa oleh bapak kost karena  party sampai subuh yang berisik yang mengakibatksan semua tetangganya migrain ga bisa tidur, sampai tetangga judes yang (mungkin) tidak tau caranya narik bibirnya buat senyum. Too many stories to remember.

Leaving this place is like leaving the zona ny(aman). Yep ! for me this is my zona ny(aman) baik itu secara sekuritas maupun secara finansial. At least karena tidak ada maling jemuran. Walaupun kostan ini pernah sekali kecurian. But it wasn’t count (soalnya bukan guweh yang kecurian muihihihi). Secara financial, of course jauh lebih mahal dibandingkan hidup nge-kost, Because I have to pay my own taxes, my own bills. Hidup hanya dengan setengah gaji. Sendiri. Di lingkungan yang masih sunyi tapi untungnya tidak jauh dari peradaban. Thank God. 

Moral of the story, in my 24 age, akhirnya bisa merasakan (belajar) hidup sebagai orang dewasa yang mandiri. Belajar untuk survive dengan kemampuan sendiri. Belajar untuk membiaya hidup sendiri. Menghargai apa yang ada. Mensyukuri apa yang sudah diterima dan belajar untuk bisa nabung. Itu yang penting sih. 

Meninggalkan zona ny(aman) bukan berarti harus betul-betul meninggalkan kenikmatan hidup, ya toh ? Tergantung perspektif kita bagaimana kenikmatan hidup itu sendiri. Apakah dengan perhitungan matang, atau kesenangan sementara. I am on my process to be mature. No matter what will happen next, I hope this “leaving the zona ny(aman) lead me to be a better person.

My favorite pepatah after all, “Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.”
Sekian.